Siapa yang tidak terpesona oleh keindahan alam pegunungan yang memukau? Bayangkan sebuah petualangan yang tidak hanya menguji kekuatan fisik, tetapi juga membuka jendela ke dalam budaya lokal yang kaya, kerjasama antar bangsa, dan keindahan alam yang memukau. Inilah kisah mendebarkan sekelompok wisatawan Amerika yang menaklukkan Puncak Carstensz melalui jalur Ugimba, sebuah perjalanan yang penuh tantangan, inspirasi, dan kehangatan pertemuan antar budaya.
Hari Pertama: Kedatangan di Timika

Pada Selasa, 26 Juni 2012, sekelompok wisatawan Amerika yang terdiri dari enam orang – yaitu Mr. Alexander Eduardus Van Steen, Mr. Mark Scott Tucker, Mr. William C. McGahan, Ms. Katherine English McGahan, Ms. Sara Rose McGahan, dan Mrs. Martha Cooke Miles – tiba di Bandar Udara Mozes Kilangin, Timika, pada pukul 06.30 pagi dengan penerbangan Garuda Indonesia. Setibanya disana, mereka langsung diantar oleh Mr. Maximus Tipagau dari PT. Adventure Carstensz menuju Hotel Rimba Papua. Di sore hari, tim berkumpul bersama staf setempat untuk menyiapkan peralatan mendaki dan perlengkapan pendakian. Perjalanan dilanjutkan ke kota Timika dan Kuala Kencana, kota kecil milik PT. Freeport Indonesia, untuk melakukan kegiatan wisata dan belanja kebutuhan, termasuk kunjungan ke Hero Supermarket. Malam harinya, makan malam di Rumah Makan Oriental diwarnai kehadiran pejabat Dinas Pariwisata Kabupaten Mimika.
Hari Kedua: Persiapan Mendaki

Rabu, 27 Juni 2012, dimulai dengan sarapan di hotel. Mark Tucker, sang pemimpin tim, bersama staf setempat melakukan rangkaian belanja di beberapa lokasi seperti Diana Department Store, Gelael Supermarket, dan Pasar Lama untuk melengkapi perlengkapan pendakian, mulai dari bahan bakar kompor hingga pakaian dan perbekalan. Kegiatan berbelanja yang cukup panjang ini diakhiri dengan kepulangan ke hotel untuk persiapan pengepakan. Malam hari, makan malam di Rumah Makan Cendrawasih 66 juga dimanfaatkan sebagai momentum pertemuan informal dengan anggota DPRD Kabupaten Mimika untuk memperkenalkan para wisatawan dan membahas kemajuan kegiatan pendakian.
Hari Ketiga: Perjalanan Menuju Bilogai di Sugapa

Pada Kamis, 28 Juni 2012, perjalanan menuju Bilogai, Sugapa, dimulai dengan penerbangan charter dari JAT yang mendarat di Sugapa pada pukul 09.20 pagi. Setibanya di sana, proses perizinan di kantor polisi setempat dilakukan dengan cepat selama satu jam. Perjalanan dilanjutkan dengan menaiki ojek selama 10 menit dan kemudian trekking selama kurang lebih empat jam dari Bilogai menuju titik istirahat di Gamagai melalui Kampung Bulapa dan Galugama. Di pagi berikutnya, trekking berlanjut menyusuri perjalanan menuju Galunggama dan perjumpaan hangat dengan warga setempat, hingga akhirnya bermalam di gereja di Kampung Gamagai.
Hari Keempat: Trekking Menuju Ugimba

Pada Jumat, 29 Juni 2012, petualangan trekking dimulai dari Kampung Gamagai tepat pukul 06.30 pagi. Perjalanan ditempuh di jalur tanah yang biasa dilalui masyarakat lokal untuk berpindah antar desa. Melintasi desa Gamagai, sungai Waebu, dan berbagai tanjakan menuruni bukit, para pendaki akhirnya tiba di Kampung Ugimba sekitar pukul 13.00. Sesampainya di sana, sambutan hangat menanti; penduduk setempat, mengenakan kostum adat suku Moni, menyuguhkan tarian tradisional sebagai sambutan. Di Ugimba Homestay, mereka pun bertemu dengan kepala desa, Mr. Aser Tipagau, serta beberapa penduduk yang juga membantu mencari porter pendamping ekspedisi menuju Puncak Carstensz.
Hari Kelima: Dari Ugimba ke Putigapa dan Biwugu Dimai

Sabtu, 30 Juni 2012, perjalanan dilanjutkan sejak pukul 06.00 pagi dari Ugimba menuju Desa Putigapa. Dalam waktu empat jam, mereka tiba di desa tersebut dan sempat menikmati keindahan alam sekitar sebagai jeda istirahat singkat. Melanjutkan perjalanan, kelompok berjalan menuju Biwugu Dimai, tiba sekitar pukul 16.00. Meskipun keindahan alam terpampang di sepanjang rute, kelelahan membuat mereka harus bermalam di desa tersebut untuk mengembalikan stamina.
Hari Keenam: Menuju Bale-Balegelapa
Pada Minggu, 1 Juli 2012, perjalanan dimulai sejak pagi dengan rute dari Biwugu Dimai ke Bale-Balegelapa. Setelah tiba pukul 11.00, para pendaki mendirikan tenda dan menyempatkan diri menikmati kegiatan individu. Momen istimewa terjadi ketika mereka berkumpul untuk mengagumi keindahan alam Indonesia, khususnya Papua, yang begitu mempesona.
Hari Ketujuh: Menyusuri Keindahan Larson Lake
Senin, 2 Juli 2012, petualangan berlanjut dari Bale-Balegelapa menuju Larson Lake. Di sana, mereka bermalam sambil menikmati ketenangan dan panorama alam yang luar biasa, serta mempersiapkan diri untuk tahap berikutnya menuju Zebra Wall.
Hari Kedelapan: Dari Larson Lake ke Base Camp Zebra Wall

Pada Selasa, 3 Juli 2012, perjalanan dimulai dari Larson Lake dengan trekking selama sekitar lima jam menuju Base Camp di Zebra Wall. Setibanya di sana, para pendaki diberi waktu untuk beraklimatisasi dan beristirahat, sebagai persiapan menghadapi pendakian panjang berikutnya yang diperkirakan memakan waktu 10-11 jam.
Hari Kedelapan hingga Kesepuluh: Pendakian Menuju Puncak Carstensz

Dimulai pada pukul 03.00 pagi, pendakian dari Zebra Wall ke Puncak Carstensz berlangsung dalam suhu yang dingin dan medan yang menantang. Rute yang dilalui bervariasi, dari area padang rumput hingga jalur berbatu yang curam. Untuk mengatasi kelelahan, para porter menciptakan suasana semangat dengan menyanyikan lagu-lagu lokal suku Moni. Keletihan tersingkir oleh semangat dan keberanian para pendaki yang akhirnya berhasil mencapai puncak pada pukul 14.00 sebagai penghormatan atas Hari Kemerdekaan Amerika Serikat. Setelah semangat puncak, mereka turun kembali ke Base Camp dan menyelesaikan perjalanan mendaki dengan selamat.
Hari Kesepuluh hingga Keduabelas:

Setelah petualangan mendaki, kelompok memulai perjalanan kembali melalui rute yang sama, dimulai dari Putigapa menuju Ugimba. Di Ugimba, mereka melakukan kegiatan penanaman pohon sebagai wujud dukungan terhadap ekologi berkelanjutan, di mana setiap pohon dinamai sesuai dengan nama penanamnya sebagai monumen pencapaian. Keesokan harinya, perjalanan dilanjutkan menuju Sugapa dan diakhiri dengan penerbangan charter dari Bilogai kembali ke Timika.
Hari Ketigabelas: Kepulangan dan Refleksi
Minggu, 8 Juli 2012, menjadi hari terakhir petualangan ketika para wisatawan terbang dari Timika menuju Denpasar dengan Garuda Indonesia. Kepulangan ini menandai akhir dari perjalanan penuh tantangan dan kenangan indah di tanah Papua.
Diskusi dan Refleksi Pasca Perjalanan
Pada Minggu pagi, setelah kepulangan, diadakan pertemuan antara Mr. Maximus, sebagai pemandu dan penanggung jawab PT. Adventure Carstensz, dengan para wisatawan. Diskusi ini membahas pengalaman pendakian, pentingnya kerjasama antara pemerintah daerah, Dinas Pariwisata, dan masyarakat setempat, serta upaya pelestarian alam di sekitar Puncak Carstensz. Melalui dialog yang konstruktif, terungkap bahwa kegiatan pariwisata di wilayah ini bukan hanya tentang petualangan, melainkan juga sebagai media edukasi dan pertukaran budaya antara penduduk lokal dengan wisatawan internasional.
Kesimpulan:
Ekspedisi mendaki Puncak Carstensz melalui jalur Ugimba ini membuktikan bahwa keberanian, persiapan matang, dan semangat kebersamaan dapat mengatasi berbagai rintangan. Tak hanya mencapai puncak secara fisik, petualangan ini juga membuka mata akan kekayaan budaya Papua, yang mengundang decak kagum setiap langkah pendakian. Kisah ini menjadi inspirasi bagi para pecinta alam dan petualangan, sekaligus menyampaikan pesan penting tentang pelestarian lingkungan dan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
Dengan segala tantangan yang dihadapi, perjalanan ini mengukir sejarah baru dalam dunia pendakian dan pariwisata Indonesia, sekaligus menjadi bukti nyata bahwa keberanian dan semangat kolaborasi dapat membawa kita melampaui batas.