Kanguru yang menjadi satwa khas dari Australia ini ternyata juga hidup dan berkembang biak di Papua, Indonesia. Spisies yang mempunyai ciri khas kantung di perutnya (Marsupialia). Kanguru Papua ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan Kanguru Australia. Namun Kanguru yang terdiri atas Kanguru Tanah dan Kanguru Pohon ini mulai langka sehingga termasuk ke daftar satwa langka di Indonesia yang dilindungi dari kepunahan.

Kangguru Papua terdiri atas dua jenis yakni dendrolagus (Kanguru Pohon) dan thylogale (Kanguru Tanah). Kanguru pohon sebagian besar aktifitasnya berada di pohon. Sekalipun mereka juga sering turun ke bawah, untuk mencari air minum. Bentuk moncong kanguru pohon lebih runcing jika dibandingkan dengan moncong kanguru pada umumnya. Bagian ekornya lebih panjang dan bulat, memiliki bulu lebat dari pangkal sampai ekornya. Sedangkan pada kanguru tanah kedua kaki depannya lebih pendek dari pada kaki belakang, Cakarnya pun lebih kecil. Moncongnya agak tumpul dan tidak berbulu. Ekornya makin meruncing ke ujung, dan bulunya tidak begitu lebat.
Kangguru Tanah (Paunaro):

Thylogale brunii (Dusky Pademelon) merupakan jenis kangguru terkecil yang ada di dunia. Beratnya antara 3 hingga 6 kilogram. Panjang tubuhnya sekitar 90 sentimeter dengan lebar sekitar 50 sentimeter. Satwa langka yang dilindungi ini adalah hewan endemik Papua, dan hanya terdapat di Papua di kawasan dataran rendah di hutan-hutan di wilayah Selatan Papua. Di Indonesia Thylogale brunii terdapat di Taman Nasional Wasur (Kabupaten Merauke) dan Taman Nasional Gunung Lorentz (Mimika).

Thylogale stigmata (red-legged pademelon) merupakan jenis kanguru yang hidup di daerah pantai selatan Papua dan sungai Kiura. Thylogale stigmata mempunyai warna kulit tubuh lebih cerah yaitu kuning kecokelatan. Memiliki ukuran badan kecil dan berbulu tidak telalu tebal.

Thylogale brownii (Brownâs pademelon). Binatang ini mendiamin hutan-hutan yang berada di kawasan menuju ke pegunungan Carstensz. Kanguru jenis ini juga banyak ditemukan di kawasan Mimika. Kanguru jenis ini memiliki badan pendek dan telinga yang sedikit panjang.
Kangguru pohon (lau-lau):
Dendrolagus pulcherrimus (Kanguru Pohon Mantel Emas) merupakan sejenis kanguru pohon yang hanya ditemukan di hutan pegunungan Papua. Spesies ini memiliki bulu lembut pendek berwarna coklat muda. Leher, pipi dan kakinya berwarna kekuningan. Sisi bawah perut berwarna lebih terang dan keemasan dipunggungnya dengan ekor panjang.

Penampilan Kanguru-pohon Mantel-emas serupa dengan Kanguru pohon Hias. Perbedaannya adalah Kanguru-pohon Mantel-emas memiliki warna muka lebih terang atau merah-muda, pundak keemasan, dan berukuran lebih kecil dari Kanguru-pohon Hias. Beberapa ahli menempatkan Kanguru-pohon Mantel-emas sebagai subspesies dari Kanguru-pohon Hias. Kanguru-pohon Mantel-emas merupakan salah satu jenis kanguru-pohon yang paling terancam kepunahan diantara semua kanguru pohon. Spesies ini telah punah di sebagian besar daerah habitat aslinya karena pemburuan dari suku pedalaman.
Dendrolagus goodfellowi (disebut Kanguru Pohon Goodfellow atau kanguru pohon hias atau Goodfellowâs Tree-kangaroo) merupakan jenis kanguru pohon yang paling sering ditemui. Kulit tubuhnya berwarna cokelat sawo matang dan banyak terdapat di hutan hujan di pulau Papua.

Dendrolagus mbaiso (Kanguru Pohon atau Dingiso)

kanguru ini ditemukan di hutan yang tinggi dan subalpine semak belukar di Puncak Sudirman, Papua. Kanguru pohon ini mempunyai bulu hitam dengan kombinasi putih di bagian dadanya. Dingiso merupakan hewan yang memiliki bentuk, mirip seperti koala yang ada di Australia hanya saja warna bulunya berwarna hitam. Ukurannya pun lebih besar, serta punya garis putih di badannya. Uniknya lagi, dingiso hidup di ketinggian 4.000 mdpl. Jadi, satwa yang terlihat menggemaskan ini tidak akan pernah turun dari ketinggian tersebut. Mereka memakan daun dan buah-buahan.

Dendrolagus stellarum disebut juga sebagai Seriâs Tree-kangaroo. Kanguru pohon ini terdapat di kawasan hutan dekat pertambangan di Tembagapura