Halo sahabat pendaki!
Jika anda datang berkunjung ke Papua, anda mungkin akan melihat banyak rumah-rumah modern dan bangunan-bangunan tinggi di beberapa kota kabupaten. Namun, jika anda berkunjung ke daerah pegunungan, maka anda akan menjumpai berbagai rumah-rumah tradisional atau yang disebut Honai. Nah, apa itu honai dan apa saja keunikannya?
Honai
Honai adalah rumah tradisional orang Moni, Dani dan beberapa suku yang mendiami wilayah pegunungan tengah Papua. Honai berasal dari kata “Hun” yang berarti pria dewasa dan “Ai” yang berarti rumah. Secara harafiah, honai berarti rumah laki-laki dewasa. Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau ilalang. Honai pada umumnya berbentuk seperti kerucut/jamur, tidak berjendela, memiliki tinggi sekitar 2,5 meter, dan memiliki ruangan yang sempit yaitu sekitar 4-6 meter.
Tipe-tipe honai
Honai pada umumnya terdiri dari 3 tipe, yaitu:
- Honai (untuk kaum laki-laki)
- Ebei (untuk kaum perempuan)
- Wamai (untuk kandang babi)
Fungsi honai

Honai bisa menampung 5-10 orang dan dibangun khusus dengan tujuan untuk melindungi dari hawa dingin. Selain itu, honai juga memiliki fungsi, sebagai berikut:
- Tempat penyimpanan
Honai dimanfaatkan oleh masayarakat Papua sebagai tempat untuk menyimpan hasil ladang seperti ubi manis, umbi-umbian, dll. Jika pesta bakar batu (tradisi memasak makanan di dalam tumpukan batu panas secara bersama-sama) tiba, penduduk setempat tinggal mengambil cadangan makanan utama mereka di dalam Honai. Selain itu, Honai juga digunakan untuk tempat menyimpan peralatan berburu dan juga perang. Rumah adat asal Papua ini juga dijadikan tempat menyimpan beberapa barang yang merupakan simbol berharga secara suku dan adat.
- Pengasapan mumi
Di beberapa tempat di pedalaman suku Papua (Desa Aikima dan Desa Kerulu), rumah Honai dijadikan sebagai lokasi untuk melakukan proses pengasapan terhadap mumi (mayat yang diawetkan). Jasad yang diasapkan dan disakralkan bukan sembarang orang, melainkan berasal dari tokoh-tokoh penting desa setempat—misalnya saja kepala suku.
- Tempat pertemuan
Honai merupakan tempat pertemuan para tokoh adat maupun kaum laki-laki (yang sudah siap fisik dan mental untuk berperang) untuk mendiskusikan tentang strategi perang.
- Tempat penggemblengan
Anak laki-laki memiliki peran penting dalam Suku Dani. Itulah kenapa rumah adat Honai digunakan sebagai tempat penggemblengan anak laki-laki hingga mereka bisa menjadi laki-laki dewasa yang bisa melindungi dan memimpin suku. Pembelajaran tentang berperang dan berburu pun juga penting, agar kelompok sukunya bisa senantiasa bertahan hidup dan sejahtera.
Filosofi honai
- Pemersatu kelompok
Rumah Honai dengan bentuknya yang bulat dan melingkar adalah sebuah bentuk yang menjadikan Suku Dani dapat bersatu satu sama lain.
- Lambang kesatuan
Selain rasa persatuan, Rumah Honai juga menjadi dasar untuk Suku Dani agar senantiasa sehati, setujuan, dan juga satu pemikiran dalam pekerjaan sehari-hari.
- Status harga diri
Martabat dan harga diri juga merupakan suatu hal yang penting dalam Suku Dani. Dan Rumah Honailah yang menampilkan dan memperlihatkan seperti apa martabat kaum mereka.
Nah, itulah salah satu keunikan dari Papua. Jika anda datang ke Papua, cobalah untuk tinggal di Honai bersama masyarakat lokal. Amakane!